Dibakar Dengan Api Yang Apabila Dibakar Dikaki, Maka Mampu Membakar Langsung Sampai Ke Hati Bagi TUKANG GHIBAH di Neraka ( Penafsiran Surah Al-Humazah 1-9 )

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَلَا مُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

  Alhamdulillahi rabbil 'alamin, puji beserta syukur kita panjatkan ke Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan nikmat Islam yang membuat kita dapat menikmati indahnya iman dan nikmatnya Islam hingga sekarang ini. Shalawat beserta salam juga tidak lupa  tuturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari zaman jahiliyah ke zaman Islamiyah.

Pada kesempatan kali ini,  penulis ingin menulis artikel dengan Tema Azab Pedih yang Allah SWT janjikan kepada Manusia yang suka membicarakan dan menirukan AIB orang lain. 

Tahukah anda, didalam Al-Quran terdapat sebuah Surah yang dinamakan oleh Allah SWT dengan Surah Al-Humazah ? tentunya Surah ini sudahlah sangat familiar dengan kita bahkan anak-anak sudah banyak menghafalnya di TPA. Akan tetapi, dikarenakan manusia lalai dengan dunianya, maka mereka mengabaikan penafsiran ayat tersebut sehingga banyak orang tidak mentadabburi makna dari surah tersebut.

Sebelum kita masuk ke pembahasan, Mari sama-sama kita lihat Surah Al-Humazah berikut:

boladonya.blogspot.co.id

 Artinya:

Kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela (1) Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (2) Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya (3) Sekali-kali tidak tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan kedalam Huthamah (4) Dan tahukan kamu apa Huthamah itu? (5) (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan (6) Yang membakar sampai ke hati (7) Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka (8) (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang (9)

Didalam tafsir sekaligus terjemahan, WAILUN memiliki banyak makna, diantaranya: kecelakaan, kehinaan, penyiksaan, kerendahan, segala macam makna yang bisa menyusahkan seseorang, bergabung dalam kalimat Wailun. seperti halnya dalam kalimat lain, wailul lil muthaffifin yang memilik makna yang sama dengan kata wailun yang ada dalam kalimat di surah Al-Humazah tersebut.

Kata-kata wail disandingkan dengan kata LI KULLI kata li  berarti untuk sedangkan kulli berarti semuanya. dan apabila digabungkan antara kata li dan kullu berarti tidak ada pengecualian. Allah mengatakan  wailul li kulli berarti kecelakaan, kehancuran, kebinasaan untuk semuanya. kepada siapakah kecelakaan yang Allah sebutkan ? dalam ayat tersebut, Allah mengatakan kecelakaan, kebinasaan, kepada 2 golongan. golongan apakah itu ? yang pertama golongan HUMAZATIN dan kedua golongan LUMAZAH. 

  1. Humazatin ialah, Menurut ulama tafsir adalah, Orang yang sibuk menceritakan aib orang lain dengan lisannya. orang sibuk menjatuhkan orang lain dengan lisannya, orang yang mengeluarkan kata-kata yang mengundang murkanya Allah SWT 

  2. Lumazah ialah, Orang yang mencontohkan aib orang lain dengan perbuatannya. mencontohkan temannya pincang, mencontohkan temannya yang cadel, dan lain sebagainya.

Jadi, Allah mengatakan, Kehancuran, kecelakaan, kebinasaan, kepada semua orang yang selalu menceritakan aib orang lain dengan lisannya dan orang yang suka mempraktekkan aib  orang lain dengan perbuatannya. 

Dua kelompok yang Allah sebutkan tersebut memiliki ciri-cirinya. yaitu, Orang-orang yang selalu mengumpulkan harta, dan menghitung-hitungnya yang menurut mereka, mereka akan kekal dengan apa yang mereka kumpulkan di dunia. menurut ilmu tafsir, orang-orang yang sibuk mengejar Prestasi Dunia yang mereka mengira prestasi itu akan terus kekal bersamanya. orang-orang tersebut tidak ingin jabatannya tergantikan dengan cara menjatuhkan orang lainnya dengan lisannya.

Dalam agama islam, seseorang sangatlah di tekankan unruk bersyukur kepada Allah apabila melihat aib orang lain karena aib tersebut tidak ada dalam diri kita. membicarakan aib seseorang walaupun benar adanya, itu dinamakan GHIBAH dan itu hukumnya HARAM. kemudian apabila sesuatu yang diceritakan itu tidak ada dalam diri seseorang, maka itu dunamakan FITNAH dan fitnah itu sendiri lebih bahaya dari pembunuhan. Maka tidak ada celah bagi seorang muslim untuk menjaga lisannya. oleh karena itu, selaku orang muslim, harus sangat berhati-hati dalam menjaga lisan kita.

Di ayat selanjutnya, Allah mengatakan, KALLA yang artinya, tidak mungkin, karena mereka-mereka itu akan di lemparkan kedalam HUTHAMAH. Huthamah itu sendiri merupakan api yang Allah sediakan yang api itu sendiri berkobar-kobar, menyala-nyala. coba kita bayangkan apabila jari kita, kita bakar dengan api kecil yang biasa digunakan untuk menghidupkan rokok selama 10 detik, apa yang terjadi? jari yang kita bakar itu akan memar dan apabila kita membakarnya selama 1 menit, itu sudah dapat membuat kulit itu rusak dan membutuhkan operasi untuk menyembuhkannya. Lalu bagaimana dengan api yang menyala-nyala ? 

Akan tetapi, tidak hanya sampai disitu, ternyata Allah menambahkan lagi siksaan kepada kelompok tersebut dengan menyebutkan sifat dari api itu. Api huthamah ini apabila dibakar kaki seseorang, maka langsung bisa membakar HATInya. secara rasional, apabila seorang di bakar, maka organ yang paling terakhir terbakar adalah hatinya, karena diselimutu oleh kulit, daging, tulang, dan otot-otot yang terdapat dibawah kulit. Subhanallah betapa pedihnya siksaan yang Allah janjikan. semoga kita tidak termasuk kedalam golongan tersebut. 

Selanjutnya, Api huthamah ini selain memiliki sifat membakar lansung ke hati, api tersebut memiliki sifat yang lengket pada tubuh orang tersebut. Coba kita renugkan, apabila seseorang di semprotkan api, kemudian  apinya tertarik kembali, maka kita hanya merasakan panasnya saja. akan tetapi apabila sebelum di semprotkan api tersebut, kita di lumuri dengan bensin, maka api itu akan lengket di tubuh kita dan kita akan merasa kesakitan per-detiknya dari api tersebut sampai api tersebut benar-benar telah menghilangkan nyawa kita. 

Kemudian mereka akan di ikat di tiang-tiang yang bergelantungan. dari terjemah ayat tersebut apabila seseorang metadabburi surah ini dengan benar, mereka pasti takut untuk membicarakan orang. karena, merka akan di bakar dan di gantung di tiang-tiang yang telah Allah sediakan. seseorang yang dibakar, akan tetapi tidak di ikat, maka dia akan mati akan tetapi dia akan merasa jeda sesaat ketika dia berlari lari untuk berusaha memadamkan api tersebut. Seseorang yang di bakar dan diikat, dia juga masih bisa merasakan jeda dengan menghentak-hentakkan kakinya di atas tanah yang membuat api di kakinya mati. akan tetapi dia di bakar dengan di gantung, maka setiap o.1 detiknya dia akan merasakan kesakitan sampai dia mati. kemudian Allah hidupkan lagi dan dibakar lagi sampai seluruh dosa membicarakan orang lain itu bersih.

Dari bacaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa siksaan yang Allah janjikan bagi orang yang suka membicarakan aib orang lain dengan lisannya, menjatuhkan seseorang dengan lisannya, menirukan aib orang dengan prilakunya adalah:

   1. Allah menjanjikan kepadanya API HUTHAMAH kepadanya.

   2. Api huthamah tersebut, Menyala-nyala.

   3. Api huthamah itu apabila di bakar di kaki seseoang, maka langsung bisa mampu membakar hatinya.

   4. Api huthamah itu melekat di tubuh orang yang dibakar itu.

   5. Kemudian mereka diikat di atas tiang-tiang yang telah Allah sediakan.

   6. Setelah dia mati dengan api itu, kemudian Allah utuhkan lagi tubuhnya dan dibakar lagi sampai dosanya HABIS.



Share on Google Plus

About ariefraihandi

0 comments: